Maung Bandung yang sedang hibernasi. Itulah gambaran kondisi sepak bola Persib saat ini. Pada 1994-1995 Persib merupakan Juara pertama yang mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Sedikit menoreh pada era Perserikatan Persib menjuarai beberapa kali kejuaran tingkat Nasional bahkan sempat menyandang Tim Terbaik Asia.
walaupun saat itu Pemain Persib hanya di huni oleh pemain lokal. Pada 1995 di Liga Indonesia Pertama, merupakan yang terakhir kalinya Persib menikmati sebagai jawara sepak bola nasional.
15 tahun berlalu semenjak saat itu prestasi Persib Bandung meredup seperti seekor Macan yang tertidur panjang. Pada tahun ini di kejuaraan Inter Island Cup Beberapa bulan lalu Persib dibuat malu setelah dikalahakan 6-0 oleh Sriwijaya FC. Beberapa minggu setelahnya Persib dihantam oleh Deltras Sidoarjo 1-4,PSM 1-2,PSPS 0-1 dalam laga Liga Indonesia Super 2010-2011. Bahkan sebelumnya pada Liga Indonesia takluk dengan Persija (0-3) yang dianggap sebagai “Musuh”abadinya .
walaupun saat itu Pemain Persib hanya di huni oleh pemain lokal. Pada 1995 di Liga Indonesia Pertama, merupakan yang terakhir kalinya Persib menikmati sebagai jawara sepak bola nasional.
15 tahun berlalu semenjak saat itu prestasi Persib Bandung meredup seperti seekor Macan yang tertidur panjang. Pada tahun ini di kejuaraan Inter Island Cup Beberapa bulan lalu Persib dibuat malu setelah dikalahakan 6-0 oleh Sriwijaya FC. Beberapa minggu setelahnya Persib dihantam oleh Deltras Sidoarjo 1-4,PSM 1-2,PSPS 0-1 dalam laga Liga Indonesia Super 2010-2011. Bahkan sebelumnya pada Liga Indonesia takluk dengan Persija (0-3) yang dianggap sebagai “Musuh”abadinya .
Hasil ini semakin nyata membuktikan bahwa sepak bola Persib Bandung tengah berada dalam titik nadir. Apakah para pejabat Persib bandung menyadari situasi ini? Apakah para konsorium mengerti dengan situasi ini? Apakah para pengurus Persib dibawah komando Mr. Umuh apakah sadar bahwa sepak bola Bandung (Persib) sudah bagaikan telur diujung tanduk.
Hal penting yang harus direnungi adalah, sikap tidak jujur dan buruknya sistem kepemimpinan dalam Pengurus dalam contoh terakhir mengadakan rapat diam-diam dalam menentukan nasib Jovo (pelatih kepala). Sudah menjadi rahasia umum bahwa semenjak dahulu tim Persib sering diisi oleh pemain yang berlebel bintang,serta seringnya mengganti Pelatih di tengah jalan, apakah hal ini akan mendatangkan prestasi secara instan?
Mungkin hal ini adalah timbal balik dari hukum alam. Di mana suatu kebohongan pasti tidak akan berkah untuk dilanjutkan. Jika tradisi ketidakjujuran ini terus dilanjutkan pengurus maka kita pun paham mengapa prestasi Persib saat ini tidak beranjak naik dan akan terus terpuruk.
Dengan sumber daya yang minim dan penuh kebohongan maka tidak akan pernah terukur dengan akurat kualitas Persib. Siapa pun yang melatih Persib pasti akan kesulitan untuk membawa Persib juara. Bahkan seorang pelatih sekaliber dunia pun tidak akan mampu mendongkrak prestasi Persib.
Oleh karena itu kembali ke kekalahan beruntun Tim Persib Bandung semoga mendapat hikmah yang bisa diambil. Semoga para pejabat (Pt.PBB) sadar dan segera berbenah untuk memperbaiki diri. Semoga kedepannya Tim Persib tidak lagi diisi dengan pemain - pemain yang penuh kepalsuan identitas sehingga para pejabat dan Pembina Persib bisa mengetahui kualitas sesungguhnya dari Tim Persib. Dengan mengetahui kualitas sesungguhnya para pengurus Persib dapat mengetahui kelemahan dan arah perbaikan yang sesuai dengan Tim Persib agar langkah ke depannya terarah dan pasti.
Dengan tahu keaadaan sebenarnya pengurus dapat mengetahui keadaan sesunguhnya Tim Persib seperti telur di ujung tanduk. Semoga dengan memanfaatkan momen yang kurang baik ini dapat menjadi evaluasi kita bersama agar menuju ke arah yang lebih baik agar kita tidak dipandang sebelah mata dan Panji Kebesaran Persib dapat berkibar di kancah sepak bola Nasional dan dunia.
0 comments:
Post a Comment