Menarik sekali membahas Kondisi atau keadaan Persib Bandung saat ini karena terseok-seok di awal kompetisi Liga Indonesia Super 2010-2011 klub legendaris dan memiliki sejarah besar sejak zaman Perserikatan dulu, sekarang berada di susunan klasemen paling bawah dari para pesaing atau "musuh"bebuyutannya.Kekalahan demi kekalahan beruntun menjadi momok bagi semua pendukung Persib
Berbicara tentang klub, tentu tak lepas dari suporter. Ini yang cukup menarik. Viking dan bobotoh adalah salah satu suporter fanatic Persib yang selalu setia mendampingi persib bandung bertanding baik kandang atau pun tandang terkecuali pertandingan tandang di Jakarta.Tugas suporter adalah memberi dukungan kepada team yang bertandingan dengan bermacam cara sesuai dengan kreatifitas mereka masing-masing. Suporter hanya memberi dukungan kepada teamnya untuk menang tidak lebih dari itu.Tidak ada suporter di dunia ini yang bahagia atau senang bila team yang didukungnya kalah, kalah menang memang hal yang wajar dalam sepakbola namun bila kalah dalam waktu yang berturut-turut apakah itu wajar?
Jawabannya jelas tidak . Memang tuntutan menang dan meminta perubahan pemain,pelatih bahkan manajemen harus tetap ada dari bobotoh tapi hanya sebatas tuntutan dan masukan, tinggal manejemen yang harus kritis dan tanggap bagaimana menyikapi tuntutan tersebut. Karena yang namanya suporter atau bobotoh itu akan selalu ada baik itu team Persib dalam situsi menang, terpuruk atau bahkan terdegrasi bobotoh ya tetap bobotoh berbeda dengan manajemen,pelatih dan pemain yang tergabung dalam jajaran pengurus pasti akan berubah setiap waktu.
Buat saya pribadi sebagai bobotoh nun jauh di sana (Bobotoh Singapore) yang hanya bisa mendukung team kebanggan dalam bentuk,kritik, kreatifitas dan insipiratif bagaimana agar Persib Bandung dapat mengkibarkan panji-panji kebesarnnya di seluruh jagad bumi. Tinggal manajemen serta jajarannya bagaimana melaksanakan tugas manegerialnya untuk mengangkat Persib ke level yang lebih tinggi di Liga Sepakbola Indonesia.
Keterpurukan Prestasi Persib Bandung merupakan murni kegagalan dari Pengurus Persib itu sendiri untuk menciptakan sistem pembinaan yang baik.Tidak adanya visi dan misi dari jajaran pengurus, membuat pembinaan pemain muda tidak berjiwa, memang ada pola pembinaan sebakbola Persib di Bandung, namun itu hanya cetak biru yang tidak memiliki arti karena tidak ada jiwa yang membuat cetak biru bekerja, ,malah mementingkan merekrut pemain yang bukan dari pembinaan sendiri yang kualitasnya jauh dari memuaskan.
Semua kepura-puraan dalam pembinaan pemain pelapis semakin terasa apabila kita melihat hingar-bingar pertandingan yang di gelar,apalagi melihat bobotoh sudah antusias menonton memberi dukungan namun team yang di dukung tidak bisa berbuat apa-apa bahkan harus bertekuk lutut oleh lawannya. Semua itu tidak lepas dari hilangnya kreadibilitas dari Jajaran pengurus Persib, lalu yang ada respon dari bobotoh adalah menginginkan perubahan segera dalam segala aspek,apapun yang dilakukan oleh jajaran pengurus yang terpenting dapat membawa perubahan terhadap Persib Bandung.
Dengan kondisi seperti ini sangatlah wajar apabila insan atau bobotoh bertindak, mereka mempunyai hak untuk turun tangan karena pengurus saat ini bisa di katakan tidak bisa di andalkan.Perbaikan dari dalam sudah tidak mungkin bisa diharapkan, karena pengurus sudah kehilangan kepekaan, mereka saling menyalahkan dan tidak pernah ada kata sepakat.Sepertinya Mereka sudah tidak bisa melakukan intropeksi dan memperbaiki diri,kepengurusan sudah dianggap sebagai hak milik yang tidak bisa diganggu gugat hanya ambisi saja yang besar dari tahun ketahun berambisi membawa Persib Bandung menjadi Juara tapi mana?ambisi tidak di imbangi dengan kinerja yang baik dan optimal (DON'T TALK DO MORE..PLEASE YOUR ACTION SIR!!!!)
Kembangkitan kekuatan dari Bobotoh itu harus ada, dalam sistem demokrasi masyarakat memiliki hak untuk bersuara, tapi harus dengan cara yang elegan bukan dengan cara pemaksaan kehendak ataupun dengan penggunaan kekerasan tetapi secara konsisten menyuarakan perlawanan untuk perubahan yang konsisten.Kita tidak bisa membiarkan Persib harus terpuruk seperti saat ini..kita memerlukan sebuah revolusi pada pembinaan dan revolusi itu tidak bisa di serahkan kepada pengurus yang telah terbukti telah gagal menggangkat prestasi Persib Bandung dari tahun ketahun (hampir 15 tahun) miskin juara.
Perubahan demi Perbaikan dan kemajuan adalah keniscayaan di berbagai bidang.Kelompok yang mau berubah memandang perubahan adalah keharusan, tapi kelompok yang tidak mau berubah memandang perubahan adalah sebagai ancaman.sungguh perubahan adalah never ending story jika kita mau bertahan.Siapa yang adaptiflah yang bertahan.Kalau tidak Persib Bandung akan terpuruk selamanya jika sudah terjadi jangan salahkan Bobotoh yang telah kritis.
0 comments:
Post a Comment