Sejak 2007, Nike menjadi pemasok kostum timnas Indonesia. Selama itu pula, tiga kali desain dan konsep kostum Tim Merah Putih mengalami perubahan. Mulai dari desain yang mengambil tema tokoh pewayangan pada kostum di Piala Asia 2007 hingga pada konsep yang mengedepankan semangat dan keberanian di kostum Piala AFF 2008.
Untuk tema desain kostum di Piala AFF 2010, Nike mengusung konsep yang hampir sama. Mereka mengangkat semangat nasionalisme dengan menonjolkan ciri khas Indonesia. Bedanya, dari sisi visual, penegasan budaya Indonesia lebih terasa.
"Kami berharap kentalnya corak Indonesia ini bisa menambah semangat pemain di lapangan. Mereka lebih berani dan bangga memakai kostum kebesaran timnas," kata Nadita Wardani, Brand Connection Nike.
Dibandingkan desain pada dua kostum sebelumnya, perbedaan visual sangat ketara. Di bagian depan contohnya, warna merah tidak ditampilkan polos. Ada garis tipis berwarna hitam yang membentuk lambang Garuda Pancasila di sana.
Di bagian dada, logo Garuda Pancasila lebih menonjol dengan garis melingkar di sekitarnya. "Di balik logo Garuda itu ada tulisan Bhineka Tunggal Ika. Di bagian leher belakang juga ada topografi Indonesia," tambah Jefry, prudoct specialist Nike.
Kostum Tim Merah Putih digarap sama persis dengan kostum tim besar yang disponsori Nike. "Ketika membuat kostum buat Brasil, Belanda dan Portugal di Piala Dunia 2010 lalu. Kami juga mempertimbangkan ciri khas culture dari negara-negara tersebut. Untuk timnas Indonesia pun kami melakukan hal yang sama," beber Nadita.
Bagaimana dengan teknologi dan bahan yang digunakan? Nike mengklaim tak ada perbedaan sama sekali. Bahan kostum yang dipakai Firman Utina cs sama dengan yang dikenakan pemain-pemain dunia sekelas Cristiano Ronaldo di timnas Portugal atau Kaka di timnas Brasil.(vivanews)
0 comments:
Post a Comment