Translate to Arabic Translate to Bulgarian Translate to Simplified Chinese Translate to Traditional Chinese Translate to Croatian Translate to Czech Translate to Danish TTranslate to Dutch Translate to English Translate to Finnish Translate to French Translate to German Translate to Greek Translate to Hindi Translate to Italian Translate to Japanese Translate to Korean Translate to Norwegian Translate to Polish Translate to Portuguese Translate to Romanian Translate to Russian Translate to Spanish Translate to Swedish
MAUNG BANDUNG UNITED ARAB EMIRATES (REPUBLIK MAUNG BANDUNG)***** ONE UNION ONE SPIRIT******

Saturday, April 2, 2011

Apa yang harus dilakukan supaya Persib tidak terpuruk


Tim Maung Bandung Kembali gagal membawa pulang poin penuh di Liga Super 2010-2011,Setelah dikalahkan Arema 2-0(1 April 2011). Kekalahan ini menambah daftar kekalahan Persib pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.Padahal kondisi ditubuh Arema sendiri sedang tidak kondosif karena keterlambatan pembayaran gaji para pemainnya.

Dalam tiga laga sebelumnya, pada Jumat (8/03/11)
Persija Jakarta berhasil mengalahkan tuan rumah Persib Bandung dengan skor 2-3 di Sijalak Harupat. Tanggal 24 maret 2011 walaupun Persib menang atas persiwa wamena 5-2 namun kita sempat di buat was-was karena Persiwa mampu menyamakan skor 2-2 beruntung pemain masih mempunyai semangat untuk memenangkan pertandingan, skor 5-2 bertahan hingga pluit babak ke dua di bunyikan.Dan Pada  Minggu (27/3) Menjamu Persipura Jayapura di Stadion Si Jalak Harupat, Maung Bandung ditahan imbang 2-2. Yang menyakitkan, Persib terlebih dahulu unggul dengan selisih dua gol di babak pertama.
Airlangga Sutjipto dan Abanda Herman sempat meninggikan asa puluhan ribu bobotoh yang datang ke Stadion. Mereka masing-masing mencetak gol yang berawal dari tendangan sudut Miljan Radovic di menit ke 6 dan 42. Hanya saja, performa cemerlang tim Mutiara Hitam di babak kedua gagal dibendung.

Adalah Gelandang Zah Rahan yang mengawali perlawanan Persipura. Ia mampu memperkecil kedudukan 1-2 di menit ke 74. Persib pun akhirnya dibuat bungkam saat laga tersisa satu menit. Memanfaatkan kemelut, penyerang Titus Bonai mampu mencetak gol penting sekaligus membawa timnya pulang dengan raihan satu angka

Pada pertandingan itu Persib, tampaknya, Mulai menurun konsentrasinya,sementara Persipura mempunyai mental dan semangat bertanding yang baik.

Hasil seri itu, bagi tim Peripura, bagus untuk menjaga mental dan moral pemain untuk merebut gelar juara LSI tahun ini. Hasil Seri ini juga menunjukkan betapa nafsunya para pemain Persipura memenangkan setiap pertandingan yang dijalani sepanjang LSI 2010/2011.

Persipura tahu dan sadar betul hanya kemenanganlah yang dapat membawa mereka melaju ke puncak klasemen. Tim hanya memerlukan kemenangan, kemenangan, dan kemenangan untuk menjadi juara. Tim yang kalah adalah tim yang gagal. Dalam sebuah turnamen, sebuah tim tak bisa disebut sebagai tim yang baik kalau ia tak bisa lolos ke final dan menjadi juara. Karena sebuah turnamen itu memainkan sistem pertandingan knock-out, siapa yang kalah dia harus keluar lapangan. Pendek kata, juara sebuah turnamen itu hanya untuk tim-tim terbaik.


Dalam sepakbola, di luar faktor "dewi fortuna", tim yang tampil bermain menyerang pantas mendapatkan kemenangan. Meski "bola itu bundar", kemenangan juga berpihak kepada tim yang sungguh-sungguh bekerja di atas lapangan hijau. Karena teori "bola itu bundar" hanya berlaku bagi tim-tim yang mempunyai level sama, tapi tidak berlaku bagi tim yang beda kelas. Teori "everything is possible in football" juga cuma berlaku bagi tim yang punya kemampuan setara dengan lawannya.


Sebetulnya, dalam sejarah liga Indonesia, prestasi Persib sebelumnya cukup membanggakan. Persib Juara Perserikatan: 1937, 1961, 1986, 1990, 1994 5 kali berturut-turut,
Runner-up (8) : 1933, 1934, 1936, 1950, 1959, 1960, 1982/1983, 1984/1985.
Pada laga kompetisi LI pertama tahun 1994/1995, Persib kembali menorehkan catatan sebagai juara setelah dalam pertandingan final mengalahkan Petrokimia Putra Gresik dimana gol tunggal pada pertandingan tersebut dicetak oleh Sutiono. Persib juga merupakan salah satu klub Indonesia yang berhasil mencapai babak perempat final Liga Champions Asia.

 Tapi setelah tahun-tahun tersebut tak ada prestasi juara lagi Artinya, sudah hampir 16 tahun ini Persib Terpuruk . Faktanya, kita tak pernah berhasil meraih satu kali pun juara.

Apakah kita masih akan terus berharap Persib bisa menjadi yang terbaik Indonesia? Atau berkhayal bisa lolos ke Tingkat Asia ? Sementara untuk tingkat national saja persib tak pernah bisa jadi juara.

Mari kita mencoba hidup dalam realitas yang sebenarnya. Realitasnya, Persib, saat ini, betul-betul sedang terpuruk, meski belum masuk ke dasar jurang. Dan bila dibiarkan karena kita tidak peduli lagi, apakah kita mau Persib kita jatuh terkapar /terdegradasi?

Jutaan pendukung fanatik Persib, termasuk saya, berkeyakinan bahwa Persib masih bisa Bangkit!

Hanya saja, untuk menyelematkan Persib saat ini, satu-satunya jalan kita harus melakukan revolusi! Tidak ada pilihan lain. Revolusi ditubuh Persib saat ini merupakan satu-satunya keharusan yang harus kita tempuh untuk menyelamatkan dan membangkitkan Prestasi Persib. Dan, tentu saja, revolusi yang akan kita tempuh adalah revolusi yang damai, bukan revolusi melalui kekerasan.

Revolusi pertama adalah memberi kesempatan kepada para profesional yang memahami sepakbola untuk duduk di kursi manajemen.
Dengan Manajemen yang baik klub dapat memperhitungkan peta kekuatan para peserta liga atau kompetisi sehingga dapat membeli pemain seseuai kebutuhan tim .Dengan kriteria Para pemain tersebut harus memiliki skill dan kemampuan yang diatas rata-rata di samping itu harus mempunyai moral dan motivasi dalam bertanding serta loyal dan professional.

Revolusi ke dua adalah memperhatikan lebih serius pembinaan sepakbola usia dini, terutama untuk U-13, U-15, dan U-17 U-21. Persib harus memutar kompetisi usia dini secara berjenjang dan berkesinambungan. Karena di tiga tingkatan itulah Persib mulai mendapatkan pemain-pemain berbakat yang bisa dijadikan bibit-bibit pemain di masa depan. Pemain-pemain tersebut tak perlu kita latih di luar negeri. Tapi dengan memberikan program yang terarah dan terukur dalam sebuah pemusatan latihan di Tanah Air.


Revolusi ketiga adalah menggunakan jasa pelatih asing. Kita masih melihat perlunya pelatih asing sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk menangani para pemain Persib yang suka bertindak aneh-aneh dan malas berlatih keras. Persib masih membutuhkan pelatih asing untuk menumbuhkan fighting spirit dalam permainan sepakbola. Kita perlu pelatih asing untuk meningkatkan kreativitas pemain-pemain Persib, terutama saat membongkar pertahanan lawan dan mencetak gol. Kita perlu pelatih asing yang jujur dalam menilai kekuatan sendiri dan tim lawan. Persib perlu pelatih asing untuk kontrak jangka panjang dan kita harus sabar dengan program pelatihan yang disusunnya dan terbebas dari campur tangan pengurus.

Revolusi keemapat adalah Percepat Pembangunan Stadion Gede Bage.
Dengan Hadirya Stadion GedeBage yang akan menjadi home base Persib yang otomatis akan menambah motivasi persib baik dalam latihan maupun bertanding.

Persoalannya, mungkinkah revolusi itu terjadi? Kalau tidak mungkin, apa yang akan kita lakukan sebagai bobotoh/Viking yang sangat peduli dan haus dengan raihan prestasi tinggi untuk kebanggaan sebagai pendukung fanatik? Ayo, berbuatlah s
esuatu!

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More